- Sakit Fibroadenoma mammae (FAM),
Cerita salah satu penderita penyakit FAM (Fibroadenoma mammae), atau tumor jinak, khususnya benjolan di bawah dada.
Kisah nyata 2016 ini diceritakan penderita yang kita sebut saja panggilannya Ikhwan, yang pada suatu saat dia mendapati dadanya sakit, saat tersenggol / terbentur seseorang.
Ikhwan ini beberapa hari setelah mengetahui dadanya sakit, segera memeriksakan diri ke dokter puskesmas. Menurut dokter puskesmas tersebut, Ikhwan menderita penyakit langka untuk kasus pada pria, yaitu benjolan di bawah dada (bagian kanan), yang biasa benjolan di bawah dada ini diderita oleh perempuan.
"Ada benjolan berbentuk seperti koin di bawah dada kanan bapak, nama sakitnya ini FAM," kata dokter saat Ikhwan berkonsultasi.
"Jadi, bagaimana bisa menyembuhkannya dok ?" tanya Ikhwan.
Dokter menjawab yang membuat Ikhwan sedikit terkejut. "Dioperasi kecil, untuk pengangkatan
benjolan itu," ucap sang Dokter.
Tidak puas, Ikhwan bertanya balik ke dokter. "Apa ada obat penghancur saja dok dari dalam, agar tidak dioperasi ?" tanya Ikhwan lagi.
Sayangnya jawaban dokter sedikit mengecewakan. "Tidak bisa, salah satu jalan yang dioperasi," tutur dokter.
Lalu, dengan mungkin sedikit kecewa, Ikhwan pulang bercerita kepada keluarganya, jika dirinya harus dioperasi. Namun, karena sangat berat untuk dioperasi.
Ikhwan lalu teringat satu hadits, bahwa apa yang terjadi dalam dirinya adalah takdir yang sudah tercatat 50 ribu tahun sebelum diciptakan langit dan bumi (H.R Muslim), lalu ikhwan legowo menerima takdir dirinya menderita FAM dan tidak berputus asa dengan rahmat Allah, positif thingking dengan takdir Allah.
Ikhwan ingat dalam beberapa redaksi hadits shohih, H.R Bukhori, H.R Muslim, H.R Tirmidzi dan H.R Ahmad, jika sedih, sakit, penyakit, gangguan walaupun tertusuk duri, maka Allah akan jadikan sebagai penghapus dosa dan kesalahan.
Ikhwan bersyukur, jika memang penyakit langka itu dideritanya maka Allah akan menggugurkan kesalahan dan dosa yang pernah ia lakukan, mulai dari berjimat, pengasihan, mandi kembang, bela diri olah pernafasan, ilmu putih dan lainnya.
Selanjutnya, Ikhwan memutuskan untuk ruqyah mandiri saja, yang sudah dipelajarinya. Lalu dirinya meracik herbal, Madu, minyak Habbatussauda, minyak Zaitun, minyak Bidara, yang dicampurkan dengan presentase racikan tertentu.
Sehabis sholat lima waktu ia berdo'a agar Allah sembuhkan penyakitnya, lalu ia minumkan rutin herbal racikannya satu sendok, setelah minum herbal ia mengoleskan setetes herbal racikannya itu ke titik yang ada benjolan di bawah dadanya.
Lalu melakukan ruqyah mandiri fokus ke titik dada yang ada benjolan di bawahnya, dengan cara mengusap-usap sambil membaca ayat-ayat ruqyah Al Fatihah, Al Baqoroh ayat 255, Al Hashr 18-24, Al Kafirun, Al Ikhlas, Al Falaq, An Nas.
Ikhwan melakukannya rutin, tidak menghitung hari, tidak fokus ke kapan sembuhnya, tapi fokus ibadah dan ruqyah mandiri, sambil terus berdoa.
Tiba-tiba, satu waktu ikhwan kembali terbentur ia sedikit terkaget, sambil melindungi dada kanannya, khawatir mengenai benjolan di bawah dadanya. TAPI ...
ia merasa aneh, setelah terbentur Ikhwan tidak merasakan sakit lagi di dadanya, bahkan ia cek ternyata atas izin Allah benjolan di bawah dadanya itu HILANG ! Allahu Akbar ! …
Ia baru tersadar jika doanya dan ruqyah mandiri yang dilakukannya dikabulkan Allah, ia mengingat-ingat berapa kali dan berapa hari dirinya meruqyah mandiri ? ia hitung-hitung mungkin sekitar kurang dari dua pekan.
Ini terjadi atas izin Allah semata, Wallahu a'lam bi showab.
Tidak ada niat lain, hanya ingin share/berbagi cerita dan pengalaman ruqyah yang Syar'iyyah, untuk diambil manfaatnya jika ada.
Barokallahu fikum ...
@Karang Dapo Lintang - Sabtu 16 Juni 2018
Abu Shafa Linjawi
- Peruqyah Syar'iyyah di Palembang
- Anggota Rehab Hati Palembang 2014-2018
( www.rehabhatipalembang.blogspot.com )
Medsos Pribadi :
- Facebook : www.facebook.com/abushafa.al.linjawi
- Instagram : www.instagram.com/ruqyahsyaripalembang
- Situs pribadi : www.ruqyah.my.id
- Youtube : Ruqyah Palembang
