Pindah Rumah, Bayi Jadi
Rewel
- Meruqyah Bayi Rewel Umur Setahun
Sesi ruqyah di akhir Agustus 2015, lagi-lagi dipertemukan
dengan marqi (orang yg diruqyah/pasien ruqyah) seorang bayi, kali ini anak umur 1,2 tahun (setahun dua
bulan) dengan keluhan rewel, sering bangun malam dan menangis.
Pada hari itu, notifikasi pesan facebookku berbunyi, seorang
ibu menuturkan keluhan dihadapinya terhadap anaknya yang masih bayi, sang ibu
bercerita jika dirinya baru saja pindah rumah di Kabupaten Banyuasin (Provinsi Sumsel).
"Anak saya sudah beberapa minggu ini rewel
sekali,apalagi kalo malam tiba-tiba bangun langsung nangis. kami memang baru
pindah rumah malam lebaran tadi.waktu baru pindah anak saya tidak rewel nyenyak
tidur dirumah baru," tulis ibu itu.
Berkunjunglah aku ke rumah sang ibu, disambut ramah keluarga
dan dilanjutkan pendalaman cerita serta keluhan yang dialami sang ibu. Anaknya
yang berusia 1,2 tahun itu digendong sang ayah saat menyambutku di ruang tamu,
akupun mencoba melebur dengan sang anak agar sesi ruqyah menjadi nyaman, namun
karena masih anak bayi dan ada orang tidak dikenalnya dan merasa asing, si bayi
tidak mau didekatiku.
Karena tidak mau dipangku, disentuh dan digendong olehku, bayi
tersebut kuminta agar dipangku salah
satu keluarga selama diruqyah, akhirnya sang kakek yang memangku bayi, sesi ruqyah pun aku mulai
seperti biasa, pembacaan ayat-ayat ruqyah.
Selama proses ruqyah, aku sesekali menyentuh dan meniup
ubun-ubun dan dada si bayi, bayi sesekali menangis meminta minum dan
menunjuk-nunjuk, dia terlihat rewel dan terkadang meminta untuk digendong berdiri.
Beberapa kali sesi ruqyah dihentikan, karena bayi yang seperti gerah dibacakan
ayat ruqyah, hingga akhirnya ruqyah di akhiri dengan kumandang azan.
Si bayi pun lama-kelaman tertidur, dan dibaringkan, dalam
posisi inilah aku lebih leluasa melakukan finishing touch (penyelesaian akhir) dalam ruqyah, membacakan ayat-ayat
ruqyah standar dan mengusap seluruh badannya dengan niat membuang penyakit dan
gangguan jika memang ada.
Tak lama aku melakukan itu, bayi pun terusik dan bangun lalu
menangis melihatku menyentuhnya, akhirnya si bayi kembali digendong kakeknya.
Karena menunggu lama tidak kembali tidur, akhirnya ayat-ayat ruqyah aku bacakan ke
kedua telapak tangan kakeknya (mengadopsi teknik ust Perdana Akhmad), dan meminta kakeknya mengusap seluruh badan si
bayi sembari mengucapkan Bismillahi Allahu Akbar.
Sesi ruqyah berakhir, akupun berpamitan pulang …
Hari demi hari
berganti … pas satu pekan dari hari aku meruqyah si bayi itu, tiba-tiba notifikasi pesan
facebook ku kembali berdenting …
Ibu si bayi menyapa lagi … dan menyampaikan tentang kondisi
bayinya yang atas izin Allah terjadi perubahan. Alhamdulillah.
“Assalamu’alaikum.pak
agus alhamdulillah anak kami tidak lagi rewel, kalo malam. habis diruqiah
berangsur sampe sekarang tidak lagi tiba2 bangun dan langsung menangis.terimakasih
pak agus atas bantuannya”
----------------------
Alhamdulillah ..
Semua atas izin Allah,
karena kesembuhan itu datang dari Allah …
dan ruqyah ini tuntunan nabi kita Muhammad SAW,
tidak pakai jin atau jimat atau amalan bahasa daerah … melainkan doa yang
disunnahkan dan dari ayat-ayat Al Qur’an.
Maka dari itu, jangan
remehkan Al Qur’an mu !!! yang tersimpan rapi di rak buku paling atas dekat
kardus mie serta berdebu tebal … segera ambil … baca .. baca .. dan baca ..
baca juga artinya agar kita paham .. dan timbul kecintaan …
Al Qur’an itu
diturunkan sebagai penawar (insya Allah obat bermacam penyakit) dan juga
rahmat, lihat Surat ke 17 dalam Al Qur’an yaitu Al Isro ayat 82 :
82. Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu
yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu
tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.
------
Wallahu A’lam Bi
Showab ..
Hanya ingin share pengalaman, tidak ada niat lain …
Facebook Fan Page :