Cerita singkat menjelang berbuka hari ini Kamis 25 Juni 2015, semalam aku meruqyah satu keluarga, yang rumah tangganya tidak harmonis, sesi ruqyah seperti biasa, dimulai dengan pendalaman masalah marqi (orang yang diruqyah), pengenalan ruqyah, dilanjutkan dengan mengajarkan pembuatan air ruqyah.
Dalam keluarga ini, aku meruqyah empat orang, kuminta para marqi memejamkan mata dan fokus mendengarkan ayat ruqyah, biarkan lantunan ayat masuk ke telinga, dan menyebar keseluruh aliran darah.
Ayat-ayat Al Qur'an mulai kubacakan, saat satu, dua surat dibacakan,salah satu marqi sudah mulai ada reaksi seperti gemetar, dengan kedua telapak tangan digenggam kuat-kuat, di beberapa surat ruqyah terakhir dan disela-sela selesai satu surat, aku terus mengancam jika ada jin dalam rumah untuk segera keluar dan jika ada dalam jasad hamba-hamba Allah dalam rumah itu, kuminta segeralah keluar lewat muntah,sendawa,batuk,air mata dan lainnya.
"Ukhruj ya aduwallah !!!" Bentakku.
Lalu kuteruskan membaca ayat Qur'an dengan intonasi tinggi, dan saat aku fokus membacakan ayat Qur'an dikepala dua marqi, tiba-tiba ... TARRRRRRRR !!!! Suara lampu pecah dari atas plafon, langsung saja kutoleh plafon atas arah belakang kiri kepalaku, ternyata tidak ada asap atau pecahan lampu, nah... lalu apa ???
Wallahu a'lam bishowab, apakah itu tindakan jin yang marah, atau jin yang melemah dan terbakar, tapi kejadian seperti ini sering dialami para roqi/peruqyah.
Cerita belum berakhir ...
Para marqi, belum ada yang bereaksi ekstrim, setelah menyelesaikan membaca ayat-ayat Qur'an. Aku lalu membacakan hadits, tentang syetan yang lari terbirit-birit saat dikumandangkan azan (haditsnya di tulisan paling bawah yah).
"Ya ma'syirol jin !!! Dengarlah azan ini, Kalian setan jin iblis dan kroni-kroninya, akan lari terbirit-birit, saat mendengar azan, bagi yang belum keluar dari rumah ini dari jasad hamba Allah di rumah ini maka keluarlah !!!" Bentakku lagi.
Tak lama kubentak, salah satu marqi lainnya langsung muntah-muntah hebat, wallahu a'lam ... semoga penyakit dan gangguan yang dialaminya juga keluar. Lalu kulantunkan azan hingga akhir, dan kuminta para marqi membuka mata.
Usai ruqyah, para marqi heran akan suara meledak tadi, penghuni rumah mengira gelas pecah, ternyata tidak ada apa-apa, di sesi konsultasi para marqi mengeluhkan beberapa titik ditubuh yang kedutan,sakit atau kesemutan.
"Tadi, waktu dibacakan di surat tertentu, saya mau marah, saya seperti mau memukul,makanya saya genggam erat tangan saya, lutut kiri saya juga seperti ada yang mengetuk-ngetuk," ungkap salah satu marqi.
Kemudian, kutuntaskan keluhan sakit di tubuh semua marqi tersebut, alhamdulillah, bi iznillah, dengan izin Allah keluhan sakit di titik-titik tertentu berkurang dan hilang.
Konsultasi pasca ruqyah cukup lama, mengingat marqi sangat antusias bercerita dan bertanya soal masalahnya, akupun mengajarkan cara ruqyah mandiri, dan mengingatkan akan bahaya kesyirikan.
......................... berikut haditsnya ..................
Hadits Imam Ad Darimi Nomor 1178
أَخْبَرَنَا وَهْبُ بْنُ جَرِيرٍ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ يَحْيَى عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ إِذَا نُودِيَ بِالصَّلَاةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ لَهُ ضُرَاطٌ حَتَّى لَا يَسْمَعَ الْأَذَانَ فَإِذَا قُضِيَ الْأَذَانُ أَقْبَلَ وَإِذَا ثُوِّبَ أَدْبَرَ فَإِذَا قُضِيَ التَّثْوِيبُ أَقْبَلَ حَتَّى يَخْطِرَ بَيْنَ الْمَرْءِ وَنَفْسِهِ فَيَقُولُ اذْكُرْ كَذَا وَكَذَا لِمَا لَمْ يَكُنْ يَذْكُرُ قَبْلَ ذَلِكَ قَالَ أَبُو مُحَمَّد ثُوِّبَ يَعْنِي أُقِيمَ
Terjemahan
Telah mengabarkan kepada kami [Wahab bin Jarir] telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Yahya] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Apabila panggilan shalat dikumandangkan, maka setan akan lari terbirit-birit sambil terkentut-kentut hingga ia tidak lagi mendengar (suara) adzan tersebut, maka apabila adzan telah selesai dikumandangkan ia akan kembali, dan apabila iqamah dikumandangkan setan akan segera berpaling, jika iqamah telah selesai dikumandangkan ia akan kembali lagi (untuk mengganggu manusia) hingga ia membersitkan dalam hati seseorang dengan mengatakan 'Ingatlah hal ini dan itu' dari hal-hal yang sebelumnya tidak ia ingat." Abu Muhammad berkata; "Tsuwwiba maksudnya adalah didirikan."
Sanad:
Abdur Rahman bin Shakhr >> Abdullah bin 'Abdur Rahman bin 'Auf >> Yahya bin Abi Katsir Shalih bin Al Mutawakkil >> Hisyam bin Abi 'Abdullah Sanbar >> Wahab bin Jarir bin Hazim
Skema: Mutashil, Kedudukan:Marfu'
Skema: Mutashil, Kedudukan:Marfu'
Penguat:
Bukhari No.573, Bukhari No.1146, Bukhari No.1155, Bukhari No.3043, Muslim No.582, Muslim No.585, Muslim No.884, Abu Daud No.433, Nasa'i No.664, Nasa'i No.1236, Ahmad No.7792, Ahmad No.8968, Ahmad No.9551, Ahmad No.10139, Ahmad No.10351, Malik No.139, Darimi No.1456
Perawi
Abdur Rahman bin Shakhr
Abdullah bin 'Abdur Rahman bin 'Auf
Hisyam bin Abi 'Abdullah Sanbar
Wahab bin Jarir bin Hazim
Yahya bin Abi Katsir Shalih bin Al Mutawakkil
Abdur Rahman bin Shakhr
Abdullah bin 'Abdur Rahman bin 'Auf
Hisyam bin Abi 'Abdullah Sanbar
Wahab bin Jarir bin Hazim
Yahya bin Abi Katsir Shalih bin Al Mutawakkil
......................
Wallahu a'lam bi showab.
Hanya ingin share pengalaman, bukan niat lain ... salam tauhid.
25 Juni 2016
Roqi Syar'iyyah Palembang
Hanya ingin share pengalaman, tidak ada niat lain …
Facebook Fan Page :